Eksistensi Ilmu Teknik Kimia dalam Islam


Perkembangan industri di dunia saat ini berkembang dengan pesat, sebagai tuntutan di era global ini. Populasi manusia yang semakin meningkat, harus dibarengi dengan pemenuhan segala perlengkapan kehidupannya. Sehingga tidak heran pada saat ini, banyak berdiri pabrik-pabrik yang mendukung perindustrian, misalnya pabrik garmen, pabrik tekstil, pabrik pupuk, pabrik pengolahan minyak dan gas, pabrik makanan, dll. 
Hasil gambar untuk chemical plant
Pabrik Metanol, Iran
Teknik Kimia adalah salah satu ilmu teknik yang sangat erat kaitannya dengan dunia industri kimia di dunia. Berbagai macam proses kimia yang biasa digunakan dalam industri kimia dipelajari sesuai dengan kurikulum yang terstruktur, yang mengarah pada pembentukan kemampuan dalam perancangan pabrik kimia dimulai dari input, proses, sampai pada penentuan output. Jika kita tahu bahwa kimia adalah central of science, maka teknik kimia adalah dunia di mana central of science tersebut dapat diaplikasikan dalam skala besar. 
Hasil gambar untuk methanol of uses
Kebutuhan metanol dalam kehidupan sehari-hari
Dunia teknik kimia menjadi sebuah dunia yang mempunyai peran vital bagi kehidupan umat manusia di muka bumi saat ini. Produk-produk yang merupakan hasil dari rekayasa teknik kimia diantaranya: perabotan rumah yang kita gunakan berasal dari campuran solvent metanol, kain yang kita gunakan sebagai hasil polimerisasi, gelas yang kita pakai sebagai pengolahan bahan pada suhu tinggi, dan energi alternatif yang disebut biodiesel sebagai hasil pengolahan bahan alami yang berbasis ilmu kimia. Tentunya setiap ilmu yang ada di dunia saat ini adalah ciptaan Allah SWT yang telah diciptakan jauh sebelum manusia ada dan dituangkan dalam kebenaran Al-Qur’an. Pernyataan secara tersurat dalam Al Quran tentang dunia teknik kimia mungkin belum saya temukan. Pernyataan-pernyataan tersebut hanya diperoleh secara tersirat saja. 
Beberapa ayat Al-Qur’an yang menyatakan proses teknik kimia misalnya dalam pengolahan besi dan pakaian yang terjemahnya adalah sebagai berikut:
“Berilah Aku potongan-potongan besi”. hingga apabila besi itu Telah sama rata dengan kedua (puncak) gunung itu, berkatalah Dzulkarnain: “Tiuplah (api itu)”. hingga apabila besi itu sudah menjadi (merah seperti) api, diapun berkata: “Berilah Aku tembaga (yang mendidih) agar Aku kutuangkan ke atas besi panas itu”. (QS. Al Kahfi ayat 96)
“Sesungguhnya kami Telah mengutus rasul-rasul kami dengan membawa bukti-bukti yang nyata dan Telah kami turunkan bersama mereka Al Kitab dan neraca (keadilan) supaya manusia dapat melaksanakan keadilan. dan kami ciptakan besi yang padanya terdapat kekuatan yang hebat dan berbagai manfaat bagi manusia, (supaya mereka mempergunakan besi itu) dan supaya Allah mengetahui siapa yang menolong (agama)Nya dan rasul-rasul-Nya padahal Allah tidak dilihatnya. Sesungguhnya Allah Maha Kuat lagi Maha Perkasa". (QS. Al Hadiid ayat 25)
“Dan Sesungguhnya Telah kami berikan kepada Daud kurnia dari kami. (Kami berfirman): “Hai gunung-gunung dan burung-burung, bertasbihlah berulang-ulang bersama Daud”, dan kami Telah melunakkan besi untuknya" (QS Sabaa ayat 10)
“Dan Allah menjadikan bagimu tempat bernaung dari apa yang Telah dia ciptakan, dan dia jadikan bagimu tempat-tempat tinggal di gunung-gunung, dan dia jadikan bagimu Pakaian yang memeliharamu dari panas dan Pakaian (baju besi) yang memelihara kamu dalam peperangan. Demikianlah Allah menyempurnakan nikmat-Nya atasmu agar kamu berserah diri (kepada-Nya).” (QS An Nahl ayat 81)
http://www.climatetechwiki.org/sites/climatetechwiki.org/files/images/extra/
Pembuatan Besi
Ayat-ayat Al Quran di atas menerangkan bahwa Allah SWT menciptakan besi yang dapat diolah untuk kemanfaatan bagi manusia. Pengolahan besi dapat dijelaskan melalui ilmu teknik kimia bagaimana cara memperoleh bijih besi, perlakuan dalam mengolahnya pada suhu tertentu, senyawa kimia yang dilibatkan dan kapasitas produksinya. Ada juga ayat-ayat yang erat kaitannya dengan aliran fluida yang dipelajari dalam Teknik Kimia:
 “Dia membiarkan dua lautan mengalir yang keduanya Kemudian bertemu,”( QS Ar Rahman,19)
 “Antara keduanya ada batas yang tidak dilampaui masing-masing.” (QS Ar Rahman, 20)
http://kanat.jsc.vsc.edu/student/spatafora/
Zona perbedaan air laut dan tawar
Artinya bahwa pada saat kepolaran dua buah fluida berbeda satu sama lainnya, maka kedua fluida tersebut tidak akan bersatu melainkan menjadi 2 fasa seperti yang disebutkan pada ayat di atas antara air laut dan air tawar pada muara bertemu. Sebagian besar proses teknik kimia, memanfaatkan sifat-sifat fluida, karena memudahkan pengolahan, yang dapat diatur sesuai dengan kondisi yang didinginkan. Adapun ayat yang menceritakan kemahatahuan Allah SWT bahkan terhadap sebuah atom sekalipun.
” Kamu tidak berada dalam suatu keadaan dan tidak membaca suatu ayat dari Al Quran dan kamu tidak mengerjakan suatu pekerjaan, melainkan kami menjadi saksi atasmu di waktu kamu melakukannya. tidak luput dari pengetahuan Tuhanmu biarpun sebesar zarrah (atom) di bumi ataupun di langit. tidak ada yang lebih kecil dan tidak (pula) yang lebih besar dari itu, melainkan (semua tercatat) dalam Kitab yang nyata (Lauh mahfuzh).” (QS Yunus ayat 61)
Hasil gambar untuk nuclear atom
Unsur atom
Sebagai seorang muslim kita juga seharusnya dapat termotivasi. Bertahun-tahun yang lalu kimiawan Muslim telah mengubah teori-teori ilmu kimia menjadi sebuah industri yang penting bagi peradaban dunia. Dengan memanfaatkan ilmu kimia, Ilmuwan Islam di zaman kegemilangan telah berhasil menghasilkan sederet produk dan penemuan yang sangat dirasakan manfaatnya sekarang. Berkat revolusi sains yang ditemukan para kimiawan Muslim lah dunia mengenal berbagai industri serta zat dan senyawa kimia penting. Ada juga fakta bahwa alkohol, nitrat, asam sulfur, nitrat silver, potassium dan senyawa penting dalam kehidupan manusia modern merupakan penemuan para kimiawan Muslim. Abu Musa Jabir Bin Hayyan (721 M-815 M), misalnya, telah memperkenalkan eksperimen atau percobaan kimia. Beliau bekerja keras mengelaborasi kimia di sebuah laboratorium dengan serangkaian eksperimen. Salah satu ciri khas eksperimen yang dilakukannya bersifat kuantitatif. Ilmuwan Muslim berjuluk ‘Bapak Kimia Modern’ itu juga tercatat sebagai penemu sederet proses kimia, seperti penyulingan/distilasi, kristalisasi, kalnasi dan sublimasi. Berkat jasanya pula, teori oksidasi-reduksi yang begitu terkenal dalam ilmu kimia terungkap. Senyawa atau zat penting seperti asam klorida, asam nitrat, asam sitrat, dan asam asetat lahir dari pemikiran beliau. Beliau pun sukses melakukan distilasi alcohol yang mana banyak industri penghasil alcohol menggunakan prinsip itu. Salah satu pencapaian penting lainnya dalam merevolusi kimia yaitu berasal dari sosok kimiawan muslim lainnya bernama Al-Majriti (950 M – 1007 M). Ilmuwan Muslim asal Madrid, Spanyol, ini berhasil menulis buku kimia bertajuk, Rutbat Al-Hakim. Dalam kitab itu, beliau memaparkan rumus dan tata cara pemurnian logam mulia. Beliau meletakkan merkuri di dalam sebuah kaca berbentuk telur. Ia meletakkan wadah itu ke dalam panci dan memanaskannya dengan nyala api kecil setelah empat puluh hari lamanya. Merkuri itu berubah menjadi bubuk merah halus dan beratnya tidak berubah. Beliau dikenal sebagai orang pertama yang membuktikan prinsip kekekalan massa yang terdapat dalam Rutbat.
Hasil gambar untuk al majriti
Al-Majriti
Hasil gambar untuk geber
Abu Musa Bin Hayyan

















Itulah beberapa fakta betapa ilmuwan muslim telah menjadi pelopor dalam bidang kimia yang diaplikasikan secara besar dalam dunia teknik kimia. Sehingga merupakan sesuatu yang wajib saya syukuri sebagai mahasiswa teknik kimia khususnya dan seluruh umat muslim pada umumnya. Kekuatan pemikiran manusia begitu luar biasa. Bumi dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dapat diolah sedemikian rupa sehingga dapat bermanfaat bagi kehidupan umat manusia itu sendiri. Sebaik-baiknya manusia adalah manusia yang bermanfaat bagi sesama, dan salah satu amalan yang tidak akan pernah hilang meskipun kita sudah berada dalam kubur adalah ilmu yang bermanfaat. Teknik kimia menjadi salah satu pilihan bagi umat Islam agar dapat menunjukkan keeksistensian sebagai rahmatan lil’alamin. InshAllah diakhir masa studi saya berkonsentrasi diteknik kimia menjadi salah satu motivasi saya untuk menyelesaikan studi ini dengan baik dan terus beristiqomah di jalan Allah. Harapannya juga ilmu saya kelak bermanfaat bagi orang lain dan mendapat keberkahan atas kemanfaatan yang dirasakan oleh umat manusia.
(Resky Ervaldi Saputra, Bachelor candidate of Chemical engineering, METU, Turkey)
Reference :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ENGINEERING VS SCIENCE

Guide to Studying and Living in Turkey